Rabu, 22 Juli 2009

Analisa Teori Semiotik Iklan Indosat Im3 Internet Rp.1 per kb.

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jaringan telekomunikasi sekarang sudah banyak digunakan dalam kehidupan masyarakat modern. Seiring perkembangan jaman masyarakat sudah mulai menganggap handphone atau telepon genggam menjadi kebutuhan pokok lagi, karena dengan handphone atau telepon seluler mamusia bisa dengan mudah berkomunikasi, dan bisa kapan saja menghubungi orang terdekatnya. Seiring dengan digunakannya telepon seluler sehari-hari juga, banyak juga perusahaan-perusahaan yang menyediakan jasa atau sarana komunikasi atau yang biasanya kita sebut dengan perdana.

Para perusahaan komunikasi berlomba-lomba memasang tarif murah atau tarif promosi dengan tujuan untuk memikat para konsumen agar menggunakan produk perusahaan telekomunikasi. Tawaran yang ditawarkan biasanya berupa bonus-bonus pulsa ataupun bonus sms. Akhir-akhir ini yang paling terbaru adalah perusahaan jasa telekomunikasi menawarkan tawaran terbarunya yaitu pulsa internet, kegunaan dari pulsa ini adalah untuk browsing melalui telepon seluler yang sudah memiliki GPRS. Misalnya untuk browsing Friendster, Facebook, Yahoo! Messenger, I-go, opera mini, maupun mig33. Akhir-akhir ini yang menjadi sorotan public adalah iklan milik perusahaan jasa telekomunikasi milik Indosat, yaitu iklan Im3 internet Rp. 1 per kb. Di dalam iklan ini banyak sekali simbol-simbol dan warna-warni yang ada dalam iklan indosat, tidak itu saja simbol-simbol juga digunakan dalam iklan ini, misalnya di dalam iklan ini ada seorang pria yang sedang liburan di pantai dan sedang berjemur sambil chatting dengan pulsa internet milik im3, kemudian di gambar tersebut ada ilustrasi bahwa cowok tersebut sedang browsing dengan i-go, opera mini, mig33, dan facebook. Karena diatas kepala cowok tersebut ada simbol atau pertanda dan petanda aplikasi browsing tersebut. Maka dari itu disini peneliti ingin meneliti dengan menganalisa iklan ini dengan menggunakan teori semiotik.

Semiotika berasal dari kata Yunani yang berarti semeion, yang berarti tanda. Semiotika adalah cabang sebuah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang tanda. Tanda-tanda tersebut menyampaikan suatu informasi atau pesan baik secara non verbal maupun verbal sehingga bersifat komunikatif, hal tersebut memunculkan suatu proses pemaknaan oleh penerima tanda akan makna informasi atau pesan dari pengirim pesan. Disamping itu semiotika adalah salah satu dari ilmu yang oleh beberapa ahli atau pemikir dikaitkan dengan kedustaan, kebohongan dan kepalsuan, sebuah teori dusta. Jadi, ada asumsi terhadap teori dusta ini serta beberapa teori yang lainnya yang sejenis, yang dijadikan sebagai titik berangkat dari sebuah kecenderungan semiotika, yang kemudian juga disebut juga sebagai hipersemiotika.

Dalam kaitannya dalam dunia iklan, semiotika banyak digunakan oleh para pengiklan dalam proses eksekusi iklan. Menurut ilmu komunikasi, iklan mempunyai pengertian sebagai proses penyampaian pesan dari komunikator atau penyampai pesan kepada komunikan atau penerima pesan melalui suatu media dengan tujuan agar komunikan tertarik, memilih, dan membeli. Iklan tidak sekedar memberikan informasi suatu produk ( ide, jasa dan barang) tetapi iklan sekaligus memiliki sifat “mendorong” dan “membujuk” orang agar menyukai, memilih kemudian membeli (Hoed 1992). Dalam hal tersebut tampak akan adanya tujuan yang komersial ( mencari keuntungan ) dalam tampilan suatu iklan.

Sebagai media komunikasi komersial, iklan merupakan wahana bagi produsen untuk menggugah kesadaran dan mempengaruhi perilaku calon konsumen agar bertindak sesuai dengan pesan yang disampaikan. Iklan dirancang untuk menarik kesadaran, menanamkan informasi, mengembangkan sikap serta mengharapkan sesuatu dari tindakan darib para koonsumennya yang menguntungkan produsen ( pengiklan). Dalam perkembangannya, terdapat berbagai macam bentuk iklan di berbagai media massa, baik iklan visual, audio, maupun ikaln audiovisual yang kesemuannya itu bertujuan maximing profit bagi pemilik faktor produksi. Di dalam penelitian ini yang dimaksud iklan adalah Indosat im3 internet kemudian yang disebut konsumen adalah para pengguna handphone bai anak muda ataupun orang tua.

Dalam tampilan iklan yang muncul diberbagai media tersebut terdapat berbagai macam tanda yang dibuat oleh para pengiklan dalam usahanya untuk menarik minat khalayak. Berbagai macam tanda itulah yang hendak dikaji dalam sebuah kasus tampilan iklan melalui pendekatam semiotika.

Kajian semiotika tersebut dapat dikaji melalui berbagai macam pendekatan, antara lain melalui pendekatan teori semiotika yang dikemukakan oleh Charles Sanders pierce, dimana dia menandaskan bahwa kita hanya dapat berpikir dengan medium tanda. Manusia hanya dapat berkomunikasi lewat sarana tanda.

Tanda dalam kehidupan manusia terdiri dari berbagai macam, antara lain tanda gerak ataupun isyarat, tanda verbal yang dapat berupa ucapan kata, maupun tanda non-verbal yang berupa bahasa tubuh. Tanda isyarat dapat berupa lambaian tangan, dimana hal tersebut dapat diartikan memanggil atau anggukan kepala dapat diartikan dengan meng iyakan atau tanda setuju. Tanda bunyi seprti klakson motor, atnda peluit, terompet,, sura manusia, dering telepon. Tanda verbal dapat diimplementasikan melalui hruf dan angka. Selain itu dapat berupa pula tanda gambar berbentuk rambu lalulintas, dan sebagainya.

Bila dikaji dengan pendekatan semiotika dengan menggunakan teori Pierce, maka tanda-tanda dalam gambar dapat dilihat dari jenis tanda yang digolongkan dalam semiotik, antara lain: ikon, indeks, dan simbol. Akan tetapi menurut Ferdinand De Sausure tanda dalah dalam berkomunikasi, seseorang menggunakan tanda untuk mengirim makna tentang objek dan orang lain akan menginterpretasikan tanda tersebut. Objek bagi Saussure disebut “referent”.

Ikon adalah tanda yang mirip dengan objek yang diwakilinya. Dapat pula dikatakan, tanda yang memiliki ciri-ciri sama dengan apa yang dimaksudkan.. Misalnya foto SBY sebagai presiden NKRI adalah icon dari Susilo Bambang Yudoyono. Peta Yogyakarta adalah ikon wilayah Yogyakarta yang digambarkan dalam sebuah bentuk peta. Sidik jari kita adalah salah satu icon dari diri kita sendiri.

Indeks merupakan tanda yang memiliki hubungan sebab akibat dengan apa yang diwakilinya. Atau disebut juga sebagai tanda bukti.

Simbol adalah tanda berdasarkan konvensi, peraturan atau perjanjian yang disepakati bersama yang bersifat universal. Misalnya marka jalan dengan tulisan huruf “S” dicoret dengan garis warna merah menunjukkan dilarang berhenti.

Beberapa contoh diatas adalah sebuah pendekatan semiotika menggunakan pendekatan struktural, dimana hanya melihat tanda-tanda dalam satu sisi saja. Sedangkan untuk mengetahui kedalaman makna dari suatu tanda, diperlukan pendekatan pasca struktural untuk membedah lebih lanjut mengenai kode yang tersembunyi dibalik berbagai macam tanda dalam sebuah wacana. Salah satu pebdekatan pasca struktural dari Roland Barthes.

Roland Barthes dalam bukunya S/Z mengelompokkan kode-kode tersebut menjadi lima kisi-kisi kode, yakni kode hermeuneutik, kode semantik, kode simbolik, kode narasi dan kode kebudayaan.

1.2 Fokus Penelitian

Berdasarakan latar belakang yang diuraikan di atas, peneliti membatasi permasalahan karena adanya keterbatasan, baik tenaga, dana dan waktu, dan supaya hasil penelitian lebih terfokus penliti membatasi masalah dengan fokus penelitian antara lain:

  1. deskripsi analisa semiotik Iklan Indosat Im3 internet Rp.1 per kb
  2. Penanda,simbol atau ikon yang terdapat pada iklan Indosat Im3 Rp. 1 per kb

1.3 Rumusan Masalah

Dari masalah tersebut, secara khusus ruang lingkup permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

  1. Bagaimanakah deskripsi analisa semiotik pada penelitian “ Analisa Teori Semiotik Iklan Indosat Im3 Internet Rp. 1 per kb?
  2. Apa saja gambaran semiotika yang terdapat pada iklan Indosat Im3 Internet Rp. 1 per kb?

1.4 Tujuan Penelitian

A. Tujuan Umum

Secara umum tujuan penelitian adalah untuk menemukan, mengembangkan dan membuktikan pengetahuan. Tujuan secara umum dalam penelitian ini adalah:

    1. secara umum penelitian ini untuk menganalisa Iklan pada Iklan Indosat Im3 Internet Rp.1 per kb

B. Tujuan Khusus

Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran atau deskripsi tentang hal-hal sebagai berikut:

  1. Untuk mendeskripsikan analisa semiotik pada penelitian “ Analisa Teori Semiotik Iklan Indosat Im3 Internet Rp.1 per kb.
  2. Untuk meneliti apa saja gambaran semiotika yang terdapat pada iklan Indosat Im3 Internet Rp. 1 per kb.

1.5 Manfaat Penelitian / signifikasi penelitian

Setiap penelitian diharapkan memberikan dan memiliki manfaat. Manfaat tersebut bisa bersifat teoritis dan praktis. Adapun manfaat dari penelitian inmi yaitu:

    1. Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat membantu pembaca untuk memberikan ilmu dan dapat membantu pembaca untuk mempermudah memahami tentang analisa teori semiotik tentang iklan indosat.
    2. Secara praktis peneltian ini diharapkan dapat memberi sumbangan bagi pengetahuan tentang kajian semiotika.

1.6 Sumber Data

Untuk tujuan ini, saya mengambil data dari koran Jawa Pos: , yaitu Edisi Sabtu, 27 Juni 2009. Saya menggunakan satu buah ilan, salah satunya iklan yang menjadi obyek penelitian saya adalah ikan milik Indosat, dalam iklan ini iklan indosat tersebut mempromosikan tentang produk im3 internet Rp. 1 per Kb.




BAB II

KERANGKA TEORI

Untuk dapat mencapai apa yang saya maksud dalam tujuan, saya membagi kerangka teoretis ini menjadi dua bagian, yaitu iklan Indosat IM3 internet Rp. 1 per kb dan semiotik sebagai alat analisis.

Im3 Internet Rp. 1 per kb

Dalam iklan im3 internet ini banyak sekali tanda-tanda atau simbol yang terdapat didalamnya, iklan ini bercerita bahwa kini pengguna Mentari dan IM3 dapat ber-internet ria lebih leluasa dengan Voucher Internet, voucher khusus dari Indosat yang pulsanya hanya bisa digunakan untuk akses internet/data. Voucher Internet Indosat ini adalah voucher internet pertama yang pernah ada di indonesia. Dengan Voucher Internet, surfing, browsing, downloading, uploading, e-mail, sampai chatting jadi lebih murah dan menyenangkan, cuma Rp 10/30 detik dengan kecepatan sampai dengan 256 Kbps!

Saat ini Voucher Internet tersedia di outlet-outlet dalam bentuk elektronik dengan denominasi Rp 5.000 dan dapat digunakan untuk akses selama 250 menit/4 jam 10menit. Masa aktif pulsa 5 hari.

Mekanisme Pemakaian Pulsa GPRS

Saat Akses Internet/GPRS Pulsa yang akan dipakai adalah Pulsa GPRS, jika Pulsa GPRS habis koneksi akan beralih menggunakan pulsa regular Rp. 100/menit. Perhitungan Pulsa setiap 30detik.

Contoh:
Pulsa GPRS = 250 menit. untuk akses internet selama 60 detik. Maka sisa Pulsa GPRS =249 menit.

Kemudian akses internet lagi selama 45 detik. Maka sisa Pulsa GPRS = 248 menit.
Kemudian akses internet lagi selama 90 detik. Maka sisa Pulsa GPRS = 246,5 menit.

Setting GPRS Indosat Paket Durasi

Untuk mengaktifkan layanan ini, pastikan setting GPRS Kartu Anda menggunakan setting berbasis durasi:

APN : indosatgprs

Username : indosat@durasi

Password : indosat@durasi

Setelah melakukan pengisian, pengguna Mentari/IM3 akan memperoleh SMS notifikasi seperti contoh sebagai berikut:

Cek pulsa GPRS Mentari *555*1#

Cek pulsa GPRS IM3 *388*1#

Syarat dan Ketentuan:

  • Berlaku untuk akses internet dengan setting GPRS berbasis durasi.
  • Bila pelanggan menggunakan setting GPRS berbasis volume, akses internet akan memotong Pulsa Regular pada main account (Rp 1/Kb) walau sudah melakukan isi ulang dengan Voucher Internet.
  • Pengisian Pulsa GPRS akan menambah masa aktif kartu, tetapi masa aktif Pulsa GPRS tidak bersifat akumulatif (yang mana masa aktif paling lama).
  • Koneksi internet akan terputus jika Pulsa GPRS habis.
  • Sisa Pulsa GPRS akan hangus jika pelanggan tidak melakukan reload Voucher Internet sebelum masa aktif Pulsa GPRS berakhir.
  • Khusus pelanggan Mentari, Pulsa GPRS akan hangus saat pelanggan melakukan perpindahan paket.
  • Berlaku mulai 25 November 2008

Ilustrasi di atas menggambarkan betapa iklan dapat dipersepsi dan dimaknai dari berbagai sudut pandang. Pembuatnya bisa saja mengatakan tidak untuk mengumbar sensualitas, namun khalayak menafsirinya sebagai pornografi, dan sebagian lainnya mungkin menafsiri sebagai hal yang mengandung nilai estetika tinggi, dan sebagainya. Hal ini dikarenakan “manusia memiliki kapasitas luar biasa dalam melihat sesuatu dengan berbagai cara. Rangsangan fisik, jasa, atau produk yang sama pun dapat dilihat dengan berbagai cara” (Sutherland, 2005:34). Sebuah merek, perusahaan atau jasa dapat juga dipahami dengan berbagai cara, tergantung pada kerangka acuan yang digunakan. Kerangka acuan adalah istilah psikologi yang mengacu pada sikap atau pengalaman masa silam.

Iklan, bagaimanapun, adalah sekumpulan tanda-tanda yang bebas ditafsiri. Setiap iklan hendaknya dianggap sebagai suatu sumbangan pada sebuah simbol yang kompleks yaitu citra merek (Ogilvy, 1984:135). Citra yang dihasilkan bisa positif atau negatif atau kedua-duanya, karena simbol pada prinsipnya bersifat sembarang, mana suka atau sewenang-wenang. Makna yang sebenarnya ada dalam kepala kita, bukan terletak pada simbol itu sendiri. Kalaupun ada orang yang mengatakan kata-kata atau simbol mempunyai makna, yang ia maksudkan sebenarnya bahwa kata-kata atau simbol itu mendorong orang untuk memberi makna terhadap simbol tersebut (Mulyana, 2007: 93, 96). Persoalan baru muncul bila para peserta komunikasi tidak memberi makna yang sama pada suatu kata atau simbol.

Pada dasarnya, lambang atau simbol yang digunakan dalam iklan terdiri atas dua jenis, yaitu yang verbal dan nonverbal. Lambang verbal adalah bahasa yang kita kenal; lambang yang nonverbal adalah bentuk dan warna yang disajikan dalam iklan, yang tidak secara khusus meniru rupa atas bentuk realitas. Sebagai medium ideologis, sangat menarik mengamati dan membongkar isi pesan sebuah iklan. Terutama karena ia tidak semata-mata membentuk makna yang ideologis, namun juga karena makna yang ideologis itu dibungkus oleh kepentingan akumulasi modal. Ini berarti, makna-makna ideologi yang diciptakan iklan dipakai oleh kapitalisme untuk kelangsungan hidupnya. Sebaliknya, perubahan dan perkembangan kapital memungkinkan diproduksinya makna-makna ideologis yang baru (Purwantari, 1998 dalam Sobur, 2006: 116, 120).

Implikasi kehadiran iklan dalam ruang hidup kita memang sangat luas. Selain memberi kontribusi ekonomis bagi pemilik modal, melalui simbol-simbol yang dimunculkan dalam pesan-pesan dan tampilan visualnya, iklan juga memberi pengaruh pada suatu perubahan sosial. “Advertisements do more than inform or persuade. They eloquently translate feelings and opinions. Through advertising and the media we receive an enormous amount of ‘silent’ information: how to act in relation to people, property and ourselves. And that information is a barometer, attuned to social change.” (Berman, 1980: 18). Jadi, tidaklah mengherankan jika banyak kalangan menilai iklan adalah suatu obyek yang menarik untuk dikaji, terutama dalam ranah komunikasi dan semiotika.

Konotasi dan Gambar-Teks dalam Semiotik Barthes

Teori konotasi dikembangkan Barthes dari konsep tanda de Saussure yang membagi tanda atas signifiant dan signifiÄ›. Dengan ini, de Saussure berusaha melihat tanda sebagai sebuah kesatuan antara dua entitas mental yang terdiri atas signifiant (signifier atau penanda), yaitu image acoustique atau citra bunyi, dan signifiÄ› (signified atau petanda), yang disebutnya sebagai konsep (de Saussure 1973: 146), misalnya citra bunyi kelinci merupakan penanda yang petandanya adalah "konsep tentang kelinci". Asosiasi antara citra bunyi dan konsep dapat dilihat dalam gambar berikut.

Gambar 1. Contoh konsep tanda de Saussure (diadaptasi dari de Saussure 1973: 147)

Teori tanda de Saussure ini dikembangkan oleh Barthes menjadi lebih dinamis. Dalam hal ini Barthes, pertama, mengembangkan konsep signifikasi, yaitu proses yang mengikat penanda (expression (E)) dengan petandanya (content (C)) (Barthes 1964: 48 dan Nöth 1990: 310). Oleh karena itu, Barthes menambahkan R (relation) yang menghubungkan penanda dengan petanda, sehingga dalam konsep tanda Barthes tanda adalah E-R-C. Kedua, Barthes tidak melihat jalinan petanda-penanda dalam hubungan yang statis, melainkan, karena adanya signifikasi, dinamis. Pergerakan hubungan ini dapat mengarah kepada metalanguage (E-R-(E-R-C)), di mana petanda (C) tingkat kedua terdiri atas E-R-C (Barthes 1964: 93 dan Nöth 1990: 311), dan atau connotation ((E-R-C)-R-C) (Barthes 1964: 90-91 dan Nöth 1990: 311), yaitu bahwa E pada penandaan tingkat kedua terdiri atas E-R-C. Berikut saya gambarkan pengembangan konsep tanda de Saussure oleh Barthes.

Gambar 2. Pengembangan teori tanda de Saussure oleh Barthes

Selain konotasi, saya juga mengutip pendapat Barthes tentang fungsi tulisan yang terdapat bersama gambar. Menurut Barthes (dalam Nöth 1990: 453-454) teks yang menjelaskan gambar berfungsi, pertama, menambat (anchorage), yaitu mengarahkan pembaca kepada makna tertentu dalam memaknai petanda gambar; dan kedua, memancarkan (relay), yaitu teks dan foto sebagai dua unsur yang saling melengkapi, bahwa keduanya merupakan bagian dari sebuah rangkaian sintagmatik yang lebih besar.


BAB III

METODOLOGI

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian tentang adalah iklan indosat im3 internet Rp. 1 per kb pada koran jawa pos edisi, Sabtu, 27 Juni 2009. Alasan mengapa memilih meneliti iklan indosat im3 internet Rp. 1 per kb adalah karena akhir-akhir ini perusahaan jasa telekomunikasi ini sedang naik daun karena promo tarif termurahnya, mulai dari telpon, sms, dan sekarang sedang merambah ke pulsa internet, pulsa ini kegunaannya adalah sebagai browsing. Dengan rincian tarif sebagai berikut:

Tarif Murah Akses Internet

Hanya Rp 1 /Kb atau Rp100/menit (excl. ppn)

Untuk dapat menikmati tarif murah akses internet, setting internet di HP berbasis volume.
caranya: ketik GPRSmerk hptype hp, kirim ke 3000 (gratis)


Dengan tarif murah internet, pelanggan IM3 semakin leluasa menikmati layanan dari facebook, chatting via mig33, yahoo, browsing opera mini dan beragam indosat lainnya.

  • i-go

download musik, film, dan fitur-fitur gress lainnya via i-go.

  • mig33
    chatting via mig33 dengan benefit khusus VIP access member hanya untuk pelanggan IM3


  • BlackBerry IM3

Selama liburan ini (s/d 31 Juli 2009), BlackBerry Indosat memberi tarif khusus untuk pengguna blackberry IM3.

Cuma Rp 30.000/minggu alias Rp 4200-an per hari.

Ketik :BIS1PROMO,kirim ke 889.

  • Nelpon Rp 0,1/detik & SMS Rp 0,1/SMS

Supaya liburanmu tetep lancer nelpon dan SMS-an, pake terus IM3 dan nikmatin tarif nelpon & sms cuma Rp 0,1 seharian.

  • i-ring 808

Aktifin terus i-ringmu dengan lagu-lagu keren dari IM3.

Ada lagu saykoji yang funky dan IM3 bangeetss..

untuk i-ring mingguan:

ketik: MGONLINE, kirim ke 808

tarif : Rp2900/lagu/7hari (diluar ppn)

untuk i-ring bulanan:

ketik : SETONLINE, kirim ke 808

tarif : Rp7000/lagu/30hari (diluar biaya registrasi + ppn)

Karena tarif termurah pulsa im3 internet ini peneliti tertarik untuk meneliti dengan analisa semiotika pada iklan ini. Peneliti juga ingin mengetahui simbol ataupun tanda-tanda yang terdapat di dalam penelitian ini, sehingga penelitian ini bisa bermanfaat.

3.2 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisa teori semiotika dengan teorin Charles Sanders Pierce dengan menganalisa Iklan indosat Im3 Internet Rp. 1 per kb, yang membutuhkan waktu peneltian mulai dari tanggal 30 Juni 2009 – 11 Juni 2009

3.3 Sampel Sumber Data

Keberhasilan sebuah penelitian pada dasarnya ditentukan oleh beberapa hal.

Diantaraditentukan oleh ketetapan peneliti dalam metode yang dipakai sesuai dengan metode yang digunakan suber data dalam penelitian ini terdiri atas dua sumber data:

1. sumber data primer

penelitian ini yaitu iklan Indosat Im3 Internet Rp. 1 per kb pada koran Jawa Pos Edisi Sabtu, 27 Juni 2009.

2. Sumber data sekunder

Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah

a. Data dari Indosat yang saya peroleh dari browsing di www.indosat.com yang dikeluarkan oleh pt. indosat.

b. Buku metode penelitian kualitatif karangan dari Prof. Dr. Sugiyono

c. Hasil penelitian terdahulu oleh mahasiswa komunikasi.

3.4 Teknik pengumpulan data

Penelitian ini adalah penelitian yang menggunakan analisa semiotika. Peneliti harus bisa menganalisa sebuah iklan dengan teori ferdinand De saussure. Semiotik atau semiologi merupakan terminologi yang merujuk pada ilmu yang sama. Istilah semiologi lebih banyak digunakan di Eropa sedangkan semiotik lazim dipakai oleh ilmuwan Amerika. Istilah yang berasal dari kata Yunani semeion yang berarti ‘tanda’ atau ‘sign’ dalam bahasa Inggris itu adalah ilmu yang mempelajari sistem tanda seperti: bahasa, kode, sinyal, dan sebagainya. Secara umum, semiotik didefinisikan sebagai berikut. Semiotics is usually defined as a general philosophical theory dealing with the production of signs and symbols as part of code systems which are used to communicate information. Semiotics includes visual and verbal as well as tactile and olfactory signs (all signs or signals which are accessible to and can be perceived by all our senses) as they form code systems which systematically communicate information or massages in literary every field of human behaviour and enterprise. (Semiotik biasanya didefinisikan sebagai teori filsafat umum yang berkenaan dengan produksi tanda-tanda dan simbol-simbol sebagai bagian dari sistem kode yang digunakan untuk mengomunikasikan informasi. Semiotik meliputi tanda-tanda visual dan verbal serta tactile dan olfactory [semua tanda atau sinyal yang bisa diakses dan bisa diterima oleh seluruh indera yang kita miliki] ketika tanda-tanda tersebut membentuk sistem kode yang secara sistematis menyampaikan informasi atau pesan secara tertulis di setiap kegiatan dan perilaku manusia).

Adapun langkah-langkah pengumpulan data dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Teknik pengamatan

Merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan jalan mengamati langsung sutau fenomena, tujuan pengamatan ini adalah untuk mendapatkan gambaran yang tepat dalam menyusun atau melakukan penelitian.

2. Teknik analisa

Setelah data-data sudah terkumpul semua maka selanjutnya adalah menganalisa data. Dalam penelitian ini peneliti menganalisa sebuah iklan Im3 indosat dengan menggunakan teori semiotik. Data-data digunakan dengan teori-teori dalam semiotik juga. Kemudian meringkas data-data yang berhubungan dengan apa yang diteliti dan mengidentifikasi iklan tersebut dengan kajian semiotik.

3. Teknik pencatatan

Teknik ini dilakukan untuk mencatat hal-hal yang dianggap penting yang belum terekam di memori otak penulis dan pencatatan yang penulis lakukan meliputi informasi dan bahan.

3.5 Metode Analisis.

Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah teori semiotik. Semiotika sebagai suatu pembelajaran dari ilmu pengetahuan sosial yang memiliki unit dasar yang disebut tanda. Tanda terdapat dimana-mana ketika kita berkomunikasi dengan orang, memakai pakaian, makan, minum, dan ketika kita berbicara. Tanda itu sendiri didefinisikan sebagai sesuatu yang atas dasar konvensi sosial yang terbangun sebelumnya, dapat dianggap mewakili sesuatu yang lain.

Semiotika mempunyai tiga bidang studi utama, yaitu:

1.Tanda itu sendiri. Hal ini terdiri atas studi tentang berbagai tanda yang berbeda, cara tanda-tanda yang berbeda itu dalam menyampaikan makna, dan cara tanda-tanda itu terkait dengan manusia.
2.Kode atau sistem yang mengorganisasikan tanda. Studi ini mencakup cara berbagai kode dikembangkan guna memenuhi kebutuhan suatu masyarakat atau budaya atau untuk mengeksploi-tasi saluran komunikasi yang tersedia untuk mentransmisikannya.
3.Kebudayaan tempat kode dan tanda bekerja. Ini pada gilirannya bergantung pada penggunaan kode-kode dan tanda-tanda itu untuk keberadaan dan bentuknya sendiri.
Bagi Peirce (Pateda, 2001:44; dalam Sobur, 2004:41), tanda “is something which stands to somebody for something in some respect or capacity”. Sesuatu yang digunakan agar tanda bisa berfungsi, oleh Peirce disebut ground. Konsekunsinya, tanda (sign atau representamen) selalu terdapat dalam hubungan triadik, yakni ground, object, dan interpreta
Atas dasar hubungan ini, Peirce mengadakan klasifikasi tanda:

1)Kualifikasi tanda yang berfungsi (ground) :

a.Qualisign adalah kualitas yang ada pada tanda, misalnya kata-kata kasar, keras, lemah, lembut, merdu.

b. Sinsign adalah eksistensi aktual benda atau peristiwa yang ada pada tanda, misalnya kata kabur atau keruh yang ada pada urutan kata air sungai keruh yang menendakan bahwa hujan di hulu sungai.

c. Legisign adalah norma yang dikandung oleh tanda, misalnya rambu-rambu lalu lintas yang menandakan hal-hal yang boleh atau tidak boleh dilakukan manusia.

2) Berdasarkan Objeknya, Peirce membagi tanda :

a.Icon (Ikon)

Adalah tanda yang hubungan antara penanda dan petandanya bersifat bersamaan bentuk alamiah. Atau dengan kata lain, ikon adalah hubungan antara tanda dan objek atau acuan yang bersifat kemiripan; misalnya potret dan peta.

b.Index (Indeks)

Adalah tanda yang menunjukkan adanya hubungan alamiah antara tanda dan petanda yang bersifat kausal atau hubungan sebab akibat, atau tanda yang langsung mengacu pada kenyataan. Contoh yang paling jelas ialah asap sebagai tanda adanya api.

c.Symbol (Simbol)

adalah tanda yang menunjukkan hubungan alamiah antara penanda dengan petandanya. Hubungan diantaranya bersifat arbitrer atau semena, hubungan berdasarkan (perjanjian) masyarakat.

3)Dalam hubungan dengan Interpretant, tanda di bagi 3 yaitu :

a.Rheme
adalah tanda yang memungkinkan orang menafsirkan berdasarkan pilihan. Misalnya, orang yang merah matanya dapat saja menandakan bahwa orang itu baru menangis, atau menderita penyakit mata, atau mata dimasuki insekta, atau baru bangun, atau ingin tidur.



BAB IV

ANALISA DATA

Dalam bab ini penulis akan menganalisis beberpa data. Pertama mengenai deskripsi analisa semiotik pada penelitian Analisa Semiotik Iklan Indosat Im3 Internet Rp. 1 per kb kemudian yang kedua adalah mengenai gambaran semiotika yang terdapat pada iklan Indosat Im3 Internet Rp. 1 per kb.

Untuk mempermudah penguraian, sebelum memulai analisis, saya paparkan terlebih dahulu bagaimana foto ditampilkan bersama teks. Seluruh teks yang menjelaskan foto tersebut, termasuk nama rubrik, saya masukkan sebagai bagian analisis. Dalam foto di bawah ini, seluruh teks dalam halaman tersebut saya pertimbangkan sebagai bahan analisis. Berikut rangkaian foto-teks tersebut.

Gambar 3: diambil dari web indosat

Dari iklan tersebut saya sebagai peneliti akan menganalisa iklan im3 tersebut menggunakan analisa semiotik dengan menggunakan teori dari Charles Sanders Pierce.

Charles Sanders Peirce (Zoest, 1992), ahli filsafat dan tokoh terkemuka dalam semiotika modern Amerika menegaskan bahwa manusia hanya dapat berfikir dengan sarana tanda, manusia hanya dapat berkomunikasi dengan sarana tanda. Tanda yang dimaksud dapat berupa tanda visual yang bersifat non-verbal, maupun yang bersifat verbal.

Semiotika adalah ilmu tanda, istilah ini berasal dari kata Yunani semeion yang berarti “tanda”. Winfried Noth (1993:13) menguraikan asal-usul kata semiotika; secara etimologi semiotika dihubungkan dengan kata Yunani sign = sign dan signal = signal, sign .

Tanda terdapat dimana-mana : ‘kata’ adalah tanda, demikian pula gerak isyarat, lampu lalu lintas, bendera dan sebagainya. Struktur karya sastra, struktur film, bangunan (arsitektur) atau nyanyian burung dapat dianggap sebagai tanda. Segala sesuatu dapat menjadi tanda.

Dalam kehidupan sehari-hari kita tanpa sadar telah mempraktekkan semiotika atau semiologi dalam komunikasi. Misalkan saja ketika kita melihat lampu lalu lintas yang menunjukkan warna merah maka otomatis kita menghentikan kendaraan kita, dan kita memaknai lampu hijau artinya jalan. Atau pada rambu-rambu lalu lintas tanda P dicoret maka kita tahu bahwa kita tidak boleh memarkirkan kendaraan di lokasi tersebut. Ketika kita memaknai tanda P dicoret itu, kita telah berkomunikasi, kita telah melakukan proses pemaknaan terhadap tanda (sign) tersebut.

Kalau Anda cermati, ada tiga komponen dalam definisi tanda Peirce, yaitu representamen, interpretan, dan objek. Karena itu, definisi tanda Peirce disebut triadikbersisi tiga. Perhatikan gambar segitiga tanda Peirce ini.




Segitiga itu kita sebut segitiga tanda karena terdiri atas tiga komponen yang membentuk suatu tanda. Jadi, tanda terjadi dari tiga komponen itu: representamen, interpretan, dan objek (Nöth, 1995:42).

Kemudian satu demi satu tiga komponen atau unsur tanda Peirce ini di analisa dengan data sebagai berikut:

Representamen
Sesuatu dapat disebut representamen jika memenuhi dua syarat, yaitu

(1) bisa dipersepsi, baik dengan pancaindera maupun dengan pikiran/ perasaan; dan

(2) berfungsi sebagai tanda.

Jadi, representamen bisa apa saja, asalkan berfungsi sebagai tanda; artinya, mewakili

sesuatu yang lain.

Jika iklan im3 ini di analisa dari sudut pandang dengan menggunakan representament

Representament adalah sebuah tanda yang mempengaruhi persepsi seseorang melalui panca indera dan mewakili sesuatu yang lain, dalam iklan ini adalah seorang cowok yang sedang berjemur di pantai dengan asyiknya browsing, cowok tersebut telah mewakili semua tujuan dari iklan tersebut dibuat, karena tema iklan indosat tersebut adalah Puas liburan online seharian, maka dari itu simbol representament iklan tersebut adalah seorang cowok yang sedang berjemur dipantai dengan gayanya yang asyik dengan memainkan handphone blacberrynya dan diatasnya ada gambar icon-icon aplikasi browsing.

Objek
Objek ialah komponen yang diwakili tanda; objek ialah “sesuatu yang lain” (ingat artikel tentang pengertian tanda Eco?). Komponen ini bisa berupa materi yang tertangkap pancaindera, bisa juga bersifat mental atau imajiner.

Jika iklan im3 ini di analisa dari sudut pandang dengan menggunakan objek

Objek dalam iklan tersebut adalah simbol Indosat karena produk dari iklan ini adalah menawarkan kemudahan untuk browsing kemana saja dan kapan saja maka di dalam iklan ini terdapat banyak komponen-komponen yang diwakili oleh tanda, seorang cowok sedang memainkan handphone nya dengan browsing dengan beberapa aplikasi di pantai saat liburan. Cowok tersebut menggnakan aplikasi browsing seperti dalam gambar iklan, I-go, opera mini, mig33, dan yang terakhir adalah facebook. Dari keseluruhan tanda tersebut meskipun tidak disebutkan kegunaan dan nama dari aplikasi browsing tersebut kita akan bisa membacanya dan mengetahuinya, karena itu adalah merupakan sebuah tanda yang tidak akan ada yang pernah menyamainya dan tanda tersebut sudah menjadi hak paten.

Interpretan
Interpretan adalah arti. Beberapa istilah lain yang acapkali digunakan Peirce untuk menyebut interpretan ialah “significance”, “signification”, dan “interpretation”. Peirce mengatakan bahwa interpretan juga merupakan tanda. Akan tetapi dari ketiga triadic tersebut hanya interpretan saja yang sulit dipahami. Interpretan buka penerjemah, interpretan adalah efek yang ditimbulkan dari proses penandaan atau bisa juga disebut tanda sebagaimana diserap oleh benak kita, sebagai hasil penghadapan kita dengan tanda itu sendiri.

Jika iklan im3 ini di analisa dari sudut pandang dengan menggunakan interpretan adalah warna kuning dan biru pada iklan im3 indosat ini,

Warna disini yang menjadi interpretan dari iklan ini. Karena suah menjadi icon dimana-mana dan dikenal dimana-mana bahwa simbol warna im3 indosat adalah kuning, jadi tanpa orang melih at secara detail iklan tersebut orang bisa tahu bahwa itu adalh iklan dari produk indosat. Warna kuning dan biru pada background orang yang sedang liburan dalam iklan tersebut melambangkan, jika kuning adalah tanda dari produk indosat im3, selain simbol warna pada produk warna kuning juga melambangkan keceriaan, sedangkan warna biru adalah warna laut, karena iklan tersebut dibuat dengan tujuan mempersembahkan produk iklan tersebut pada waktu musim liburan, sehingga suasana yang tergambar pada ila tersebut adalah pantai, sehingga warna biru laut dirasa cocok untuk mendampingi warna kuning( sebagai lambang warna produk im3)

8 komentar:

  1. ehmm....ini hasil kerja keras saya.....selama menjadi mahasiswi komunikasi semester 4 di Universitas Trunojoyo Madura...mudah2an ini semua dapat menjadi referensi pembaca semua.......

    BalasHapus
  2. terus commnet......beri komentar sebagai Anonymous jika anda belum mempunyai blog.trims

    BalasHapus
  3. Thanksssssss tuk ulasanya.......klo ada lagi tentang Bahasa iklanya.....yupppppp

    BalasHapus
  4. saya mahasiswa katrok newh .. baru mw belajar beginian .. hahaha dpet PR lsg googling ae .. jadilah mampir di mari .. thenzkkkk

    BalasHapus
  5. Thx buat referensinya
    -mahasiswa Desain KOamunikasi Visual @UK.Petra surabaya

    BalasHapus

tolong di isi